Babul Ka'bah

Khas Dalam Melayani

Hidup miskin dan menggelandang setelah pulang haji / umroh?

 

produk babul kabah
Hidup miskin dan menggelandang setelah pulang haji / umroh?

Pernahkah anda mendengar berita tentang seseorang setelah pulang haji atau umroh hidupnya berubah menjadi lebih menderita, hartanya berkurang bahkan hidup menggelandang? Apakah anda pernah  mendengar berita yang menginformasikan jika setelah pulang melaksanakan ibadah haji atau umroh si A bisa naik jabatan dan dipercaya untuk mengelola perusahaan yang lebih besar dari sebelumnya, setelah pulang umroh / haji si B bisnisnya makin berkembang bahkan bisa membuka beberapa cabang baru. Tidak jarang kita bertemu dengan beberapa orang yang rutin setiap tahun melaksanakan ibadah umroh dan kita menjadi saksi kehidupan karier dan rumah tangganya menjadi lebih berkualitas. Berita tentang kisah hidup seseorang menjadi lebih baik dan berkualitas secara duniawi dan ukhrowi setelah pulang umroh lebih banyak kita dengar dan saksikan daripada berita sebaliknya, hal ini tentu sesuai dengan hadits Rasululullah yang artinya, “Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” [HR. Tirmidzi, Al-Silsilah As-Shahihah no. 1200].

Haji dan umroh merupakan ibadah yang memerlukan pengorbanan baik harta, tenaga, maupun waktu. Tidak sedikit biaya yang dikeluarkan oleh seseorang untuk berangkat umroh meskipun sebagian orang-orang berpendapat jika melaksanakan umroh./ haji adalah kegiatan pemborosan yang menghambur-hamburkan uang. Jauh-jauh datang ke tanah suci untuk melaksanakan ritual thawaf dan sa’i yang secara fisik memerlukan kondisi yang baik, Tetapi belum pernah ditemukan cerita orang yang kapok setelah melaksanakan ibadah umroh/ haji.

Diantara keutamaan melaksanakan ibadah umroh yang Rasulullah salallahu ‘alaihi wassalam sampaikan adalah jika berdoa maka doanya mustajab atau dikabulkan. Sesuai sabda Beliau dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah: ” Jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Allah memanggil mereka lalu mereka pun menyambut panggilan-Nya; jika mereka meminta ampun kepada-Nya maka Dia pun mengampuninya”. (HR. Ibdu Majah)


Dasarnya adalah karena orang yang mengerjakan ibadah umroh tidak lain mereka menjadi tamu Allah. Maka sebagai tuan rumah, pastilah Allah akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk sang tamu. Pemberian yang terbaik berupa dikabulkannya doa serta diterimanya ampunan.

Sudah ada rencana melaksanakan ibadah umroh dalam waktu dekat?